Pembahasan dalam Rekaman Kajian Kitab At-Tauhid Ini
berkata Syaikh Salim bin Ied Al Hilali " Kesimpulan Ahlussunnah wal Jama'ah terhadap perselisihan yang dialami oleh sahabat adalah tidak membahas secara mendetail dan tida memerinci, memiliki sikap hati-hati, dan diam (dalam arti mendoakan mereka)"
Allah berfirman
وَٱلَّذِينَ جَآءُو
مِنۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٲنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَـٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِى قُلُوبِنَا غِلاًّ۬
لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". (Al Hasyr: 10)
Setelah Allah menjelaskan keutamaan muhajirin dan anshar, Allah menyebutkan akan datang orang-orang yang mendoakan sahabat
Ahlusunnah punya jawaban terhadap berbagai cerita tentang konflik para sahabat
1. Cerita-cerita ada yang bohong / dibuat-buat oleh musuh
2. kalaupun shahih ada yang ditambah-tambah, dikurangi, dan dirubah-ubah
3. jika ada yang shahih, para sahabat mendapat udzur karena ijtihad yang mereka lakukan
4. Kesalahan sahabat dihapus oleh taubat-taubat mereka
Simak penjelasan lebih lengkap tentang “Keutamaan Para Sahabat” dalam rekaman berikut
Link Unduh
0 komentar:
Posting Komentar