Menuntut ilmu agama termasuk amal yang paling mulia, dan ia merupakan tanda dari kebaikan. Rasulullah Shalallahu ’alaihi Wasallam bersabda, “Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan, akan dimudahkan untuk memahami ilmu agama” (HR. Bukhari-Muslim). Hal ini dikarenakan dengan menuntut ilmu agama seseorang akan mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat baginya untuk melakukan amal shalih.
Selasa, 17 Desember 2013
Tagged under: Artikel
Menuntut ilmu agama termasuk amal yang paling mulia, dan ia merupakan tanda dari kebaikan. Rasulullah Shalallahu ’alaihi Wasallam bersabda, “Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan, akan dimudahkan untuk memahami ilmu agama” (HR. Bukhari-Muslim). Hal ini dikarenakan dengan menuntut ilmu agama seseorang akan mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat baginya untuk melakukan amal shalih.
Bersemangatlah menuntut ilmu agama
Menuntut ilmu agama termasuk amal yang paling mulia, dan ia merupakan tanda dari kebaikan. Rasulullah Shalallahu ’alaihi Wasallam bersabda, “Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan, akan dimudahkan untuk memahami ilmu agama” (HR. Bukhari-Muslim). Hal ini dikarenakan dengan menuntut ilmu agama seseorang akan mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat baginya untuk melakukan amal shalih.
Allah Ta’ala juga berfirman yang artinya, “Dan Allahlah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan hudaa dan dinul haq”
[at-Taubah: 33]. Dan 'hudaa' di sini adalah ilmu yang bermanfaat, dan
maksud 'dinul haq' di sini adalah amal shalih. Selain itu, Allah Ta’ala
pernah memerintahkan Nabi-Nya Shalallahu’alaihi Wasallam untuk meminta tambahan ilmu, Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Katakanlah (Wahai Muhammad), Ya Rabb, tambahkanlah ilmuku”
[Thaha: 114]. al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Ayat ini adalah dalil yang
tegas tentang keutamaan ilmu. Karena Allah Ta’ala tidak pernah
memerintahkan Nabinya Shalallahu’alaihi Wasallam untuk meminta tambahan terhadap sesuatu, kecuali ilmu” [Fathul Baari, 187/1]. Dan Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam memberi nama majlis ilmu agama dengan ‘Riyadhul Jannah’ (Taman Surga). Beliau juga memberi julukan kepada para ulama sebagai ‘Warotsatul Anbiyaa’ (Pewaris Para Nabi).
Dari sisi keilmuan dan pengamalan terhadap ilmu, manusia terbagi menjadi 3 jenis:
- Jenis yang pertama yaitu orang yang berilmu dan
mengamalkan ilmunya. Mereka ini adalah orang-orang yang diberi petunjuk
oleh Allah untuk menempuh shiratal mustaqim, yaitu jalan yang lurus yang
telah ditempuh oleh para nabi, orang-orang jujur, pada syuhada, dan
orang-orang shalih. Dan merekalah teman yang terbaik.
- Jenis yang kedua yaitu orang yang berilmu namun tidak
mengamalkannya. Mereka ini adalah orang-orang yang dimurkai oleh Allah,
semisal orang-orang Yahudi dan pengikut mereka.
- Jenis yang ketiga yaitu orang yang beramal tanpa
ilmu. Mereka ini adalah orang-orang yang sesat, semisal orang-orang
Nashrani dan para pengikut mereka.
Ketiga jenis manusia ini tercakup dalam surat al-Fatihah yang senantiasa
kita baca setiap rakat dalam shalat kita,yang artinya: ”Ya Rabb,
tunjukkanlah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan yang telah ditempuh oleh
orang-orang yang Engkau beri ni’mat, bukan jalannya orang yang Engkau
murkai dan bukan jalannya orang-orang yang sesat” [al-Fatihah: 6 - 7].
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berkata: “Firman Allah Ta’ala (yang artinya) ‘bukan jalannya orang yang Engkau murkai dan bukan jalannya orang-orang yang sesat’,
yang dimaksud orang yang dimurkai di sini adalah para ulama yang tidak
mengamalkan ilmu mereka. Dan orang-orang yang sesat adalah orang-orang
yang beramal tanpa ilmu. Apapun yang pertama, adalah sifat Yahudi. Dan
yang kedua adalah sifat Nashrani. Namun kebanyakan orang jika melihat
tafsir ayat ini mereka mengira bahwa sifat ini khusus bagi Yahudi dan
Nashrani saja, padahal ia membaca bahwa Rabb-nya memerintahkan untuk
membaca doa tersebut dan berlindung dari jalannya orang-orang yang
bersifat demikian. Subhanallah! Bagaimana mungkin Allah mengabarkan
sesuatu dan memilah sesuatu serta memerintahkan untuk selalu berdoa jika
tidak ada maksud untuk memberi peringatan atau memberi gambaran
keburukan mereka untuk dijauhi. Hal ini termasuk perbuatan berprasangka
buruk terhadap Allah. (Karena mengira bahwa firman Allah tersebut tidak
ada faedahnya -pent.)”. (Lihat Tarikh Najdi, Ibnu Ghonam)
Dan beliau juga menjelaskan tentang hikmah diwajibkannya membaca surat
al-Fatihah dalam tiap rakaat shalat kita, baik shalat wajib maupun
shalat sunnah, yaitu sebuah rahasia yang agung. Secara ringkas rahasia
dari doa tersebut adalah harapan agar Allah Ta’ala memberikan
kita petunjuk kepada jalannya orang-orang yang berilmu dan mengamalkan
ilmunya, yang merupakan jalan keselamatan di dunia dan di akhirat. Juga
harapan agar Allah Ta’ala menjaga kita dari jalannya orang-orang
yang binasa, yaitu orang-orang yang berlebihan dalam amal shalih saja
atau berlebihan dalam ilmu saja.
Kemudian, ketahuilah wahai pembaca yang budiman, ilmu yang bermanfaat
itu di ambil dari al-Qur'an dan hadits, dengan bantuan para pengajar,
juga dengan bantuan kitab-kitab tafsir al-Qur’an dan kitab syarah (penjelasan)
hadits, kitab fiqih, kitab nahwu, dan kitab bahasa arab yang merupakan
bahasa al-Qur’an. Semua kitab ini adalah gerbang untuk memahami
al-Qur’an dan Sunnah.
Wahai saudaraku, agar amalmu termasuk amal shalih, wajib bagimu untuk
mempelajari hal-hal pokok yang menegakkan agamamu. Seperti mempelajari
tentang shalat, puasa, haji, zakat, juga mempelajari perkara muamalah
yang engkau butuhkan. Agar engkau dapat mengambil yang boleh saja dan
tidak terjerumus pada hal yang diharamkan oleh Allah Ta’ala. Agar penghasilanmu halal, makananmu halal sehingga doamu dapat dikabulkan oleh Allah Ta’ala.
Semua ini adalah hal-hal yang mempelajarinya adalah kebutuhan bagimu.
Semua ini akan mudah dijalani, dengan izin Allah, bila benar tekadmu dan
bersih niatmu.
Maka bersemangatlah membaca kitab-kitab yang bermanfaat, dan
berkonsultasilah dengan para ulama. Tanyakanlah kepada mereka tentang
hal-hal yang membuatmu bingung, dan temukan jawaban tentang hukum-hukum
agamamu. Hal ini bisa dilakukan dengan menghadiri pengajian-pengajian
yang diadakan di masjid atau di tempat lain, atau mendengarkan
program-program Islami dari siaran radio, atau membaca majalah atau
buletin yang membahas permasalahan agama, jika engkau bersemangat
terhadap semua media-media yang bermanfaat ini, tentu bersinarlah cahaya
ilmu bagimu dan teranglah penglihatanmu.
Dan jangan lupa saudaraku, ilmu itu akan disucikan dengan amal. Jika engkau mengamalkan apa yang telah engkau ilmui, maka Allah Ta’ala akan menambahkan ilmu bagimu. Sebagaimana peribahasa orang arab “Orang yang mengamalkan apa yang telah ia ilmui, maka Allah akan mewarisinya ilmu yang belum ia ilmui”. Peribahasa ini dibenarkan oleh firman Allah Ta’ala yang artinya: “Bertaqwalah kepada Allah, maka Allah akan membuatmu berilmu. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” [al-Baqarah: 272]
Ilmu adalah kesibukan yang paling layak untuk mengisi waktu, ia juga
merupakan hadiah yang paling layak untuk diperlombakan bagi orang-orang
yang berakal. Ilmu akan menghidupkan hati dan mensucikan amal.
Allah Ta’ala telah memuji para ulama yang mengamalkan ilmunya, dan mengangkat derajat mereka dalam al-Qur’an. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Apakah
sama antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?
Sesungguhnya hanya orang yang berakal saja yang dapat menerima pelajaran” [az-Zumar: 9]. Allah Ta’ala juga berfirman yang artinya, “Allah
telah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu dari
kalian beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan” [al-Mujaadalah: 11]. Allah Ta’ala telah
menjelaskan keistimewaan orang-orang berilmu yang digandengkan dengan
iman. Kemudian setelah itu Allah mengabarkan Ia Maha Mengetahui atas apa
yang kita kerjakan. Maka di sini terdapat tanda yang menunjukkan bahwa
ilmu harus digandengkan dengan amal, dan juga harus bersandar pada iman
dan muqorobah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
____________
[Diterjemahkan dari muqoddimah kitab “al-Mulakhos al-Fiqhiy”, Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan]
—
Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel www.muslim.or.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Casino Bonus Codes | 100% Deposit Match Bonus + 20 Free Spins
BalasHapusi-Q casino no deposit 러시안 룰렛 가사 bonus codes, welcome bonus, 100 no 바카라 검증 사이트 deposit bonus, 브라 밝기 조절 free spins, 한게임포커클래식 free casinos no deposit anhemit.com bonus codes, free spins, free