300x250 AD TOP

Kamis, 26 November 2015

Tagged under:

Kajian Kitab Tauhid - Keutamaan Para Sahabat Bagian 3

Berikut ini merupakan rekaman kajian kitab tauhid yang disampaikan oleh Ustadz Yahya Abdul Aziz –hafidzahullah- , pada Selasa sore, 12 Safar 1437/ 24 Nopember 2015. Dan pada kajian kali ini, beliau akan menyampaikan bab tentang “Keutamaan Para Sahabat Bagian 2 “. Semoga bermanfaat.

Pembahasan dalam Rekaman Kajian Kitab At-Tauhid Ini

berkata Syaikh Salim bin Ied Al Hilali " Kesimpulan Ahlussunnah wal Jama'ah terhadap perselisihan yang dialami oleh sahabat adalah tidak membahas secara mendetail dan tida memerinci, memiliki sikap hati-hati, dan diam (dalam arti mendoakan mereka)"

Allah berfirman 

وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٲنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَـٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِى قُلُوبِنَا غِلاًّ۬ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". (Al Hasyr: 10)
Setelah Allah menjelaskan keutamaan muhajirin dan anshar, Allah menyebutkan akan datang orang-orang yang mendoakan sahabat
Ahlusunnah punya jawaban terhadap berbagai cerita tentang konflik para sahabat
1. Cerita-cerita ada yang bohong / dibuat-buat oleh musuh
2. kalaupun shahih ada yang ditambah-tambah, dikurangi, dan dirubah-ubah
3. jika ada yang shahih, para sahabat mendapat udzur karena ijtihad yang mereka lakukan
4. Kesalahan sahabat dihapus oleh taubat-taubat mereka

Simak penjelasan lebih lengkap tentang “Keutamaan Para Sahabat” dalam rekaman berikut

Link Unduh

Rabu, 18 November 2015

Tagged under:

Kajian Kitab Tauhid - Keutamaan Para Sahabat Bagian 2


Berikut ini merupakan rekaman kajian kitab tauhid yang disampaikan oleh Ustadz Yahya Abdul Aziz –hafidzahullah- , pada Selasa sore, 7 Safar 1437/ 18 Nopember 2015. Dan pada kajian kali ini, beliau akan menyampaikan bab tentang “Keutamaan Para Sahabat Bagian 2 “. Semoga bermanfaat.

Pembahasan dalam Rekaman Kajian Kitab At-Tauhid Ini

Keutamaan para sahabat bertingkat-tingkat
Syaikh Fauzan -hafidzahullah- membawakan perkataan para ulama
"Sahabat yang paling mulia adalah khalifah yang empat, Abu Bakar, Umar bin Al Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib -radhiyallahu'anhum"

diikuti dengan para sahabat yang dijanjikan surga
1. Thalhah bin Ubaidillah
2. Az Zubair bin Awwam
3. Abdurrahman bin Auf
4. Abu Ubaidah bin Al Jarrah
5. Sa'ad bin Abi Waqash
6. Sa'id bin Zaid

kemudian para sahabat yang ikut perang badar,
kemudian para sahabat yang berbaiat di baiturridhwan,
para sahabat yang masuk islam sebelum penaklukan mekkah

karena Allah berfirman
وَمَا لَكُمۡ أَلَّا تُنفِقُواْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلِلَّهِ مِيرَٲثُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ لَا يَسۡتَوِى مِنكُم مَّنۡ أَنفَقَ مِن قَبۡلِ ٱلۡفَتۡحِ وَقَـٰتَلَ‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَعۡظَمُ دَرَجَةً۬ مِّنَ ٱلَّذِينَ أَنفَقُواْ مِنۢ بَعۡدُ وَقَـٰتَلُواْ‌ۚ وَكُلاًّ۬ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلۡحُسۡنَىٰ‌ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ۬

Dan mengapa kalian tidak menafkahkan (sebagian harta kalian) pada jalan Allah, padahal milik Allah semua pusaka langit dan bumi tidak sama di antara kalian orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing- masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan.  (Al Hadid: 10)

dan para sahabat muhajirin dan ashar secara umum

Simak penjelasan lebih lengkap tentang “Keutamaan Para Sahabat” dalam rekaman berikut

Link Unduh





Senin, 16 November 2015

Tagged under: ,

Kajian Kitab Tauhid - Keutamaan Para Sahabat Bagian 1


Berikut ini merupakan rekaman kajian kitab tauhid yang disampaikan oleh Ustadz Yahya Abdul Aziz –hafidzahullah- , pada Selasa sore, 28 Muharram 1437/ 10 Nopember 2015. Dan pada kajian kali ini, beliau akan menyampaikan bab tentang “Keutamaan Para Sahabat “. Semoga bermanfaat.

Pembahasan dalam Rekaman Kajian Kitab At-Tauhid Ini

Ibnu Hajar Al-Asqolani rahimahullah – menjelaskan tentang definisi sahabat:

من لقي النبي صلى الله عليه و سلم مؤمنا به و مات على الإسلام

Siapa saja yang bertemu dengan Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam- dalam keadaan beriman dan meninggal sebagai orang Islam.” 

Keutamaan Sahabat dalam Al Qur’an

وَٱلسَّـٰبِقُونَ ٱلۡأَوَّلُونَ مِنَ ٱلۡمُهَـٰجِرِينَ وَٱلۡأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحۡسَـٰنٍ۬ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنۡہُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُ وَأَعَدَّ لَهُمۡ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى تَحۡتَهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيہَآ أَبَدً۬ا‌ۚ ذَٲلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (At-Taubah: 100)

Simak penjelasan lebih lengkap tentang “Keutamaan Para Sahabat” dalam rekaman berikut

Link Unduh



Kamis, 22 Oktober 2015

Tagged under: ,

Kajian Riyadhus Shalihin - Berbakti Kepada Orangtua

Berikut ini merupakan rekaman kajian kitab Riyadhus Shalihin yang disampaikan oleh Ustadz Yahya Abdul Aziz –hafidzahullah- , pada Kamis sore, 9 Muharram 1437/ 22 Oktober 2015. Dan pada kajian kali ini, beliau menyampaikan bab tentang “Berbakti Kepada Orangtua“. Semoga bermanfaat.

Pembahasan dalam Rekaman Kajian Kitab Riyadhus Shalihin ini:
Berbakti kepada orangtua merupakan amalan yang sangat dicintai oleh Allah dan paling utama setelah shalat

Dari Abdullah bin Mas’ud katanya, “Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu “alaihi wa sallam tentang amal-amal yang paling utama dan dicintai Allah ? Nabi Shallallahu “alaihi wa sallam menjawab, Pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah”.[HR. Bukhari dan Muslim]

Hadits ini menunjukan anjuran untuk berbakti kepada orangtua
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

لاَ يَجْزِى وَلَدٌ وَالِدًا إِلاَّ أَنْ يَجِدَهُ مَمْلُوكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ

“Seorang anak tidak akan bisa membalas kebaikan orang tuanya, kecuali dia mendapatkan orang tuanya sebagai budak, kemudian dia membelinya, kemudian dia memerdekakannya.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, no. 10)

Simak penjelasan lebih lengkap tentang “Berbakti Kepada Orangtua” dalam rekaman berikut

Link Unduh

Selasa, 20 Oktober 2015

Tagged under: ,

Kajian Kitab Tauhid - Pengertian Bid'ah dan Pembagiannya

Berikut ini merupakan rekaman kajian kitab tauhid yang disampaikan oleh Ustadz Yahya Abdul Aziz –hafidzahullah- , pada Senin sore, 7 Muharram 1437/ 20 Oktober 2015. Dan pada kajian kali ini, beliau akan menyampaikan bab tentang “Pengertian Bid’ah dan Pembagiannya “. Semoga bermanfaat.
Pembahasan dalam Rekaman Kajian Kitab At-Tauhid Ini
Bid'ah menurut bahasa, diambil dari bida' yaitu mengadakan sesuatu tanpa ada contoh
Imam Asy-Syathibi dalam kitab Al-I’tisham (kitab yang membahas seluk-beluk bid’ah). Beliau menjelaskan bid’ah adalah:
اَلْبِدْعَةُ: طَرِيْقَةٌ فِي الدِّيْنِ مُخْتَرَعَةٌ، تُضَاهِي الشَّرْعِيَّةَ يُقْصَدُ بِالسُّلُوْكِ عَلَيْهَا الْمُبَالَغَةُ فِي التَّعَبُّدِ ِللهِ سُبْحَانَهُ.
“Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah .”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ.
“Barangsiapa yang mengada-ngada dalam urusan (agama) kami ini, sesuatu yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak” [HR. Bukhari (no. 2697) dan Muslim (no. 1718)]

Simak penjelasan lebih lengkap tentang “Pengertian Bid’ah dan Pembagiannya” dalam rekaman berikut
Link Unduh

Minggu, 18 Oktober 2015

Tagged under: ,

Kajian Islam Jatinangor dan Sekitarnya

KAJIAN DI JATINANGOR - SUMEDANG

# KAJIAN KITAB ULAMA #
1. Cara Mudah Memahami Aqidah Islam yang benar

Dari Kitab "Tauhid"
Karya Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al Fauzan
Bersama Ustadz Yahya Abdul Aziz -Hafidzahullah-
Rutin setiap hari Selasa (setiap pekan), pukul 16.00 WIB – Selesai
Tempat : Masjid Al Huda (Samping RM. SUHARTI dan PUSKESMAS) Jatinangor
2. Bertamasya ke Teman Orang-orang Shalih
Dari Kitab "Riyadhus Shalihin"
Karya Imam An-Nawawi
Bersama Ustadz Yahya Abdul Aziz -Hafidzahullah-
Rutin setiap hari Kamis (setiap pekan), pukul 16.00 WIB – Selesai

Tempat : Masjid Al Huda (Samping RM. SUHARTI dan PUSKESMAS) Jatinangor

3. Fiqih Mudah Bagi Kehidupan

Dari Kitab “Bulughul Maram”

Karya Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani
Bersama Ustadz Muhammad Rofiq -Hafidzahullah-
Rutin setiap hari Jum'at (Pekan ke-2 dan ke-4), pukul 16.00 WIB – Selesai
Tempat: Masjid Raya Padjadjaran (Balé Aweuhan)

GRATIS UNTUK UMUM IKHWAN DAN AKHWAT
Contact Person
Ikhwan : 085725367255
Akhwat : 085273005845

Jumat, 09 Oktober 2015

Tagged under:

Kajian Kitab Bulughul Maram Hadits 60-62

Alhamdulilah telah selesai kajian dari kitab Bulughul Maram yang disampaikan oleh Ust. Muhammad Rofiq

Tanggal 25 Dzulhijjah 1436 / 9 Oktober 2015

Tempat: 
Masjid Raya Padjadjaran

Membahas Hadits ke 60-62

Hadits 60

عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: ( رَأَى اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم رَجُلًا وَفِي قَدَمِهِ مِثْلُ اَلظُّفْرِ لَمْ يُصِبْهُ اَلْمَاءُ فَقَالَ: اِرْجِعْ فَأَحْسِنْ وُضُوءَكَ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيّ 

Anas Radliyallaahu 'anhu berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat seorang laki-laki yang pada telapak kakinya ada bagian sebesar kuku yang belum terkena air maka beliau bersabda: "Kembalilah lalu sempurnakan wudlumu." Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i. 

Hadits 61

عَنْهُ قَالَ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه

Dari Anas dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berwudlu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sho' hingga lima mud air. Muttafaq Alaihi

Hadits 62

عَنْ عُمَرَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ اَلْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ اَلْجَنَّةِ ) أَخْرَجَهُ مُسْلِم وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَزَادَ ( اَللَّهُمَّ اِجْعَلْنِي مِنْ اَلتَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ اَلْمُتَطَهِّرِينَ 


Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tiada seorang pun di antara kamu yang berwudlu dengan sempurna kemudian berdo'a: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hambaNya dan utusanNya-kecuali telah dibukakan baginya pintu syurga yang delapan ia dapat masuk melalui pintu manapun yang ia kehendaki." Diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi dengan tambahan (doa): "Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri."
 

Simak Penjelasannya di link berikut

https://drive.google.com/open?id=0B8auIYLitIjmdXlXaXpSRkpXZG8
https://www.dropbox.com/s/zini58y50up9h7v/Kajian%20Bulughul%20Maram%20-%20%20Hemat%20Berwudhu%20%26%20Doa%20Setelah%20Wudhu%20-%20Hadits%20ke%2060-63.amr?dl=0